Hybrid Theory (2000), Linkin Park
Credit Pic by Wikipedia
Released: October 24, 2000
Recorded: March-July 2000
Studio: NRG Recording Studios, North Hollywood California
Genre: Nu Metal, Rap Metal, Alternative Metal, Rap Rock, Alternative Rock.
Length: 37:45
Label: Warner Bros
Producer: Don Gilmore
Hampir 18 tahun album ini rilis, Hybrid theory merupakan cikal bakal
komposisi dari Linkin Park. Hip Metal
dengan balutan lirik yang depresi dan suram, tapi berakhir dengan positif.
Linkin Park yang sebelumnya bernama Xero
sudah melalang Buana di Underground Scene
Amerika. Xero dan Mark Wakefield
vokalis utama Xero saat itu banyak menyiapkan materi dan siap diserahkan kepada
Zomba Records. Wakefield terlanjur
keluar pada tahun 1999, Direktur Zomba Records saat itu, Jeff Blue mencoba mencari vokalis baru. Band Chester Bennington yang pada saat itu, Grey Daze sudah terlanjur bubar pula, yang akhirnya mempertemukan
Bennington dengan Jeff Blue. Blue
memberikan sejumlah materi Xero (pertama yang berisi vokal dari Wakefield dan Kedua hanya track berisi
instrumental) kepada Bennington untuk memberikan ide baru pada materi tersebut.
Bennington lebih memilih bagian instrumental untuk diisi lirik kembali dan
menyerahkan hasil rekaman kepada Jeff
Blue kembali. Lirik yang terkesan depresi dan suram, tapi ada titik terang
membuat Blue berpikir bahwa Bennington adalah kepingan terakhir dan
pelengkap dari Xero.
Xero berubah nama menjadi Hybrid
Theory, karena masalah legalisasi nama dengan band lain, Hybrid Theory berubah lagi menjadi Linkin Park. Kalau kita lihat pada tahun
2000 pada saat itu di Indonesia, album ini sangat terkenal pada remaja kita,
termasuk saya. Album ini sangat bersejarah mengingat hip metal sangat booming
tapi dengan lirik yang aneh, menyumpah, dan tidak masuk akal, Linkin Park menjadi pilihan yang baik
dan liriknya terkesan positif untuk anak muda.
Okay, track pertama dari album
ini, “Papercut”, sound sangat
terdengar “metal’ pada saat itu, dapat dilihat Brad Delson memainkan Power
Chords, dan Joe Hahn tetap scratching turntable mengiringi lagu
ini. Lengkingan Bennington dan Rap Mike Shinoda saling sahut-menyahut, dan
pendengar berpikir okay slow down my
friend!. Papercut merupakan track favorit saya di Album ini, jika nanti
kita lihat kedepan, track seperti ini merupakan awal trademark dari Linkin Park.
“One Step Closer”, sangat penuh amarah oleh Bennington, shut up when I’m
talking to you! Sangat mengindikasikan itu. Lagu ini mengingatkan pertama
kali, Bennington memiliki teriakan
vokal yang luar biasa dan sangat
powerfull. ”Points of Authority”, Rapping
Shinoda yang sangat menghentak dan diikuti teriakan Bennington, you live what you
learn!. Riff-riff gitar Delson yang tetap powerfull dan terkesan
simple tapi tetap menohok.
“Crawling”, sangat slow metal dan masih berbicara ketakutan
dan depresi Bennington. Joe Hahn memberikan efek seperti air
kran yang keluar menuju drainase dan
melodi hip hop yang dinamis. Teriakan
ketakutan Bennington benar-benar
menusuk, dan sangat susah di-cover.
“Runaway”, terdengar sangat 80’s dengan efek metal (whaaat..?), tapi memang terdengar seperti itu, dan kadang juga
terdengar seperti Savage Garden (whaaat the..?). Intinya “Runaway” terdengar seperti metal chick memainkan sedikit pop punk (Avril Lavigne? Not like her..). “By Myself”, Delson masih memainkan metal distortion,
tersendat-sendat langsung menuju oktaf.
“In the End”, track yang
benar-benar menginspirasi banyak band lainnya untuk menirukan pola kimia
seperti ini, one rapper and one screamo/Metal
vocal. Sebenarnya pola seperti ini sudah ada sebelum hip metal booming,
seperti Aerosmith dan Run DMC pada lagu “Walk
this Way” tapi itu benar-benar old
school. Linkin Park membawakan dengan kombinasi yang menarik, Bennington dan Shinoda, yang keduanya mempunyai ciri khas masing-masing. Komposisi
“In the End”, melodi piano diawal yang sangat signature, lalu diikuti oleh melodi
gitar nada tinggi khas hip metal oleh
Delson. Rap yang proporsional oleh Shinoda, dan Range vocal Soft to High oleh Bennington,
benar-benar menandakan signature song
dari band ini.
“A Place of My Head”, komposisi Arabian guitar sound dari Delson sangat menghentak, diiringi
dengan insting rap dari Shinoda membuat lagu ini layak diperhitungkan.
Komposisi Violin pada bridge sangat menggema sambil menunggu Bennington lepas dari kandang. “Pushing Me Away” lagu cikal
bakal “Numb” yang menurut saya hampir sama nuansa dan komposisinya. Signature melodi, vocal, dan rap mixed
dengan baik dan sempurna menurut saya.
Critical Reception
NME:
6/10
Rolling
Stones: 2,5 of 5 stars
My Version:
7/10
Comments
Post a Comment