Red Hot Chili Peppers Californication (1999)
Red Hot Chili Peppers
Californication (1999)
Released June 8, 1999
Recorded December 1998 – March 1999 at Cello
Studios in Los Angeles, California
Genre Alternative rock, funk rock
Length 56:24
Language English
Label Warner Bros.
Producer Rick Rubin
Pertama saya ingin
berterima kasih pada album ini, karena mungkin tanpa album ini saya tidak
mengenal indahnya musik funk, rock, dan blues campur dalam satu. Saya mengenal
musik sejak kecil, bapak saya sangat menyukai
Queen, The Beatles, Garfunkel, dan kebanyakan musisi Jazz Blues. Tapii..
sekali lagi tapiii.. saya mengenal musik secara harfiah dan membekas di hati
adalah sebuah band gila menurut saya, memainkan funk rock dengan liar, bassis
yang menari kesetanan dengan slapping bass yang fantastis. Lalu ada gitaris “si
anak hilang” yang sering menggunakan “Fender Stratocaster” dengan sustain
mendengung dan panjang. Drummer flamboyan, stylish, bicara seperti Jeff Bridges, ketukan konstan dengan beat
asyik ala funk. Daannn.. yang paling nyentrik tentu sang vokalis, herannya
rata-rata vokalis menyanyi sesuai chord dengan suara merdu, tapi vokalis ini
berpuisi dan rap secara bersamaan.
Ya perkenalkan Band
favorit saya Anthony Kiedis (Vokal), John Frusciante (Gitar), Flea (Bass), dan
Chad Smith (Drum). Album ini merupakan sejarah Red Hot Chili Peppers (RHCP)
kembali reuni dengan John “si anak hilang” Frusciante. John terakhir nongol
pada album Blood Sugar Sex Magik (1991) dengan Rick Rubin yang memulai debut
sebagai produser hingga sekarang. Okeee.. cukup basa-basinya kita memulai
mengulik seberapa keren atau buruknya album ini.
Lagu yang cukup
menghetak tentu “Around The World” dengan melodi funk yang kental dengan slap
bass berbau distorsi dan menghentak. Anthony bernyanyi dengan rap khasnya
menceritakan petualangan hidupnya dengan band ini. Dunia pun selalu menyambut
mereka, You say, "Hello" and then I say, "I do".
Selanjutnya
lagu yang selalu menginspirasi saya bermain gitar dengan melodi riff gitar yang
sangat sederhana tapi memikat yaitu “Scar Tissue”. Lagu ini menurut saya adalah lagu yang paling
beda dengan album-album RHCP sebelumnya. Dibilang terlalu “ngepop”? ada
benarnya, tetapi tidak menurunkan karakteristik band ini. Saya rasakan pada
lagu ini cuma satu yaitu “ suasana”. Benar-benar suasana sendu dan menusuk
hati, apalagi ketika mendengar melodi Frusciante pada akhir lagu ini. Lagu ini
sendiri menceritakan tentang kembalinya Frusciante sebagai anak hilang, Kiedis
mengatakan lagu ini seperti kebangkitan hidup dari mati suri karena drugs.
Apalagi band ini diwarnai insiden meninggalnya gitaris pertama mereka Hillel Slovak
karena drugs, dan Frusciante diperbudak kokain setelah hengkang dari tour Blood
Sugar Sex Magik. Menurut saya lagu ini “nyawa “ band ini ketika tampil dimana
saja.
Lanjut ke lagu selanjutnya, ada
sebuah cerita tentang kota pesisir barat amerika yang menjadi kiblat perfilman
dan fashion seluruh dunia, Hollywood? Yaa.. tapi mereka memplesetkannya menjadi
“californication”. “Californication” adalah lagu tentang sisi gelap kota Los
Angeles, seperti industri film Hollywood, pembunuhan, dan tren operasi plastik.
Ada juga Popular Culture (Kurt Cobain
dan David Bowie) dan Film-film science Fiction (Star Wars dan Star Trek). Komposisi
lagu ini sangat easy listening, Frusciante
membuang seluruh Distorsi yang biasa dia gunakan, Flea membuat line bass dengan
melodi funk, Chad menabuh drum dengan lembut dan funky, kiedis bersenandung
indah dan puitis. Momen yang paling memberi “suasana” adalah ketika Frusciante
melodi panjang pada tengah lagu dan Flea mengiringi band itu untuk tidur
semakin lelap dan terlelap.
Setelah bercerita tentang
Hollywood, lagu selanjutnya masih tentang adiksi obat-obatan yang dialami oleh
Kiedis. Adiksi yang begitu menyakitkan dan menyayat hati karena kedua sahabatnya,
Frusciante dan Slovak menjadi budak kokain. Walaupun Frusciante masih bisa
diselamatkan, tapi tetap menjadi catatan hitam band ini selamanya. “Otherside”
merupakan lagu kelam tapi reff lagunya paling mudah diingat. Paling menarik
ketika mendengar sustain panjang Frusciante hingga mencapai klimaks pada akhir
lagu.
Selain lagu-lagu tadi terdapat
lagu lain seperti “Road Trippin”, versi akustik dengan suasana psychedelic. “Emit
Remmus” Distorsi yang menonjok langsung ke muka, “Porcelain”, terbuai oleh nada
sendu kiedis.”Parallel Universe” akhir yang dramatis Frusciante membuat orang
tua cepat pusing. “This Velvet Glove” Lagu manis berbau Alternative Rock. Dan
tentunya“Purple Stain” riff “kenangan” dari album Blood Sugar Sex Magik.
Kekurangan album ini terdapat
pada proses mixing dan mastering dimana hasil recording yang
dipasarkan terlalu keras. Kritikus sering mengatakan bahwa album ini termasuk
dalam kategori “Loudness War”, dimana sering terjadi digital clipping pada hasil recordnya.
Beli
atau download?
Beli!! Walaupun album ini sudah
lama dan jarang, tapi wajib berada di rak CD anda. Sekedar koleksi atau
kenangan untuk cucu dan cicit anda. Hehehe.. Saya jamin album ini masih capable hingga 10 tahun ke depan.
Rating
Rolling Stone : 4 Star
NME : 6/10
Pitchfork Media : 6.8/10
My Version :
9.5/10 (Legend)
Comments
Post a Comment