Posts

Showing posts from June, 2018

Everything is Love (2018), The Carters

Image
Credit Pic By hotnewhiphop.com Released: June 16, 2018 Studio:  U Arena, Paris, France The Church, London, UK Kingslanding West, Los Angeles, CA Genre:  Hip Hop Length:  38:17 Label:  Parkwood Columbia S.C Roc Nation Producer:  Beyoncé Jay-Z 808-Ray Beat Butcha Boi-1da Cool & Dre David Andrew Sitek D'Mile Smittybeatz Derek Dixie El Michels Fred Ball Illmind Jahaan Sweet MeLo-X Mike Dean Nav Nova Wav Pharrell Sevn Thomas “It’s not like common family album” mungkin itu yang tergambar pada album super-duo suami istri ini, Beyonc é dan Jay-Z. Banyaknya berita family affair dan gossip mengenai sepasang suami istri, mungkin benar terjadi karena banyaknya curahan hati sekaligus media terapi pada pembuatan album ini. Album ini bisa saja menjadi penguat hubungan dalam rumah tangga dan bermusik, yang keduanya merupakan keuntungan dari pasangan suami istri ini. “Apes**t” hip hop menonjok yang penuh dengan nuansa politik, diprodu...

Close to Death (2016), Dopest Dope

Image
Credit Pic By Santapmusik Released: 18 November 2016 Genre: Alternative/Indie/New Wave Label: Demajors “Genre yang terasing dirumah sendiri” mungkin itu sebutan yang cocok untuk Dopest Dope , band New Wave dari Surabaya yang mengeluarkan album bertitel “ Close to Death ”. Dengan gaya musik seperti The Cure , Pure Saturday , The Adams , mungkin dari post New Wave saat ini Real Estate , Dopest Dope berhasil “mengasingkan” diri pada genre Metal dan Rock yang menjadi parameter kota pahlawan. Era 2010-an banyak lahir band-band indie dari New York yang beraliran 80’s, termasuk pionirnya Julian Casablancas . Julian waktu itu banyak memproduseri Caribian Reggae dengan sentuhan elektronika, lalu dengan berputarnya waktu, band bergenre 80’s seperti New Wave , Jangle Pop Revival , Shoegaze , Dance Rock , dan Synth Rock kembali bergema. Impact dari ini adalah indie rock dan pop , semuanya bergaya 80’s! termasuk Dopest Dope , dan sangat jarang saya temukan genre...

Dosa, Kota, & Kenangan (2015), Silampukau

Image
Credit Pic by Warning Magazines Released : 19 April 2015 Genre : Folk Label : Moso'iki Records “Selamat datang kembali folk ke Surabaya!”, setelah mati suri genre ini kembali muncul dengan banyak berdatangan band-band dari kota ini. Surabaya banyak melahirkan musisi folk yang kritis tentang lingkungan sekitar dan Indonesia. Gombloh dan Leo Kristi merupakan musisi asli Surabaya yang membawa folk ke luar dari kota ini. Setelah folk meng- Indonesia dengan banyaknya kolaborasi pada musisi-musisi nasional seperti Iwan Fals, Sawung Jabo, dan Franky Sahilatua, isu-isu permasalahan kehidupan duniawi bahkan pemerintah menjadi inspirasi lagu. Setelah sampai puncak ketenarannya, genre ini hilang pamor dan seakan menghilang. Pada waktu yang sangat lama, saya mendengar genre musik ini pada Silampukau. Saya mempunyai cerita lucu mengenai Silampukau , Sekitar tahun 2011-2012, saya mendengar lagi genre ini dibawakan oleh sebuah kelompok, bernama Taman Nada . Sama-sama me...